Senin, 09 April 2012

Menunggu mendung di Gedangsari

“Mendung omas, buruan dijepret” seketika suara suttersped  menggema diseputaran air terjun, ditambah pemandangan menempelnya kamera pada wajah-wajah para master.
Inilah potret sederhana, kesederhanaan fotografer yang menunggu momen mendung karena ketiadaan ND (Neutral Density ) agar menghasilkan efek selosepit yang tidak OE (Over Eksposure).  Hanya satu fotografer betulan, menggunakan ND plus Tripod ke air terjun Gedangsari ini.. master dari semua master, :D

om haris malah motrek ane, hadehhhh..:P






















Sebetulnya air terjun ini sudah kusambangi beberapa bulan yang lalu. Tapi, demi melihat master-master kegirangan, bolehlah saya mengulangnya lagi. Hawa dan mood memotretku sedang buruk, tak banyak yang berhasil terbekukan dengan sempurna, tapi lagi-lagi ada kelucuan yang menelisik kala melihat mereka berkarya, tersenyum atau kadang menertawakan. Bukankah itu sudah sempurna?*halah* :D


Rute untuk ke air terjun ini sudah pernah saya sampaikan dikesempatan sebelumnya. Nah, karna aku tak mau jadi Guide Gratisan yang merugi, maka aku memilih Luweng Sampang untuk tujuan mbolang setelahnya.

Berbekal informasi dari ibuk penjual dan pembeli diangkringan, akhirnya kita melajukan motor kearah SMPN 2 Gedangsari. Dengan tanjakan 45 derajat yang beralaskan beton saja, akhirnya kita sampai dan dengan cepatnya omas rendra menyuarakan “Bukan kayak gini ndri yang di internet” ,aku mengiyakan dengan segera *issshhh,,kita salah*. Tapi ya sudah, mari kita nikmati kerenyahan air terjun tak bernama ini.. #kriuk nyamnyamnyam . Dan bagusnya, awan pun tak perlu ditunggu untuk mendung (karna memang sudah mendung) ^^ makin renyah saja air terjun ini.. :D

bolang gedang sari :)
segarnya air di curug tak bernama :)

Jadi meskipun kesasar eh salah alamat setidaknya kita mendapatkan satu penemuan air terjun baru, yang artinya referensi mbolang bertambah tanpa diduga. Karna ya, tidak ada yang sia-sia, bahkan kesalahan sekalipun. ;) 

Dengan misi besarnya dari Jakarta, om rendra enggan menyerah untuk memaksa menemukan Luweng Sampang (begitu pula denganku). Ok baiklah, karna saya guide yang baik, maka saya biarkan triana yang kubonceng bertanya 7(Tujuh) kali untuk mendapatkan Luweng Sampang dan jalan pulang ke Jogja . Kalo diingat dengan baik, ini adalah rekor bertanya paling banyak selama per.mbolanganku, terlihat sangat 4B (Benar-Benar Bodoh Banget)-,- . Ini semua tidak lepas dari rasa tidak percayanya om haris, yang selalu saja menyuruhku berhenti dan bertanya.. *curang*
Well, terbayar lunas sudah  perjalanan ala ninjahatori  ini, bukit demi bukit, hamparan sawah demi sawah, sungai demi sungai, pertanyaan demi pertanyaan, pemberhentian demi pemberhentian, keraguan demi keraguan, ditambah pesisme yang kian meradang . And this is it, luweng sampang yang melegenda dengan matahari yang tertutup awan aka mendung , maka berbahagialah kita. ^^

dengan ND dan kamera pinjeman :D
Luweng sampang full version

Hah? Melegenda apanya? Yap! Jadi ceritanya, dulu Luweng Sampang ini menjadi tempat bertapa.nya Sunan yang saya lupa namanya, dan ditempat ini pula tempat “dicucinya”  orang-orang jahat bin “hitam” . Karna bentuknya yang menyerupai luweng, jadilah jadi nama Luweng dan terletak di desa Sampang. LUWENG SAMPANG, manis sekali. ( Btw kenapa kita bisa lupa untuk men”cuci”kan  omas rendra dan om haris yak? :D )

Aku puas sekali menemukan tempat ini, setidaknya senyum master-master dapat terkulum indah (kembali) , atau sekedar mematahkan keraguan yang bercongkol pada nurani pengendara motor yang mengekor dibelakangku, dan setidaknya lagi penemuan Luweng Sampang ini, membuat perasaan bersalahku lenyap seketika, soalnya bakal berabe kalo benaran kagak ketemu,, :D.  Karna bagi kami  MBOLANG adalah HAPARAN, berharap untuk menemukan yang kita cari, berharap menemukan pembelajaran-pembelajaran sederhana dari sebuah perjalanan , berharap dapat tetap mengali keMahaBesaranNya yang luar biasa, dan berharap dapat menjernihkan kembali kebeningan nurani dan pikiran.

      Rute Menuju air terjun tak bernama
Ikuti jalan menuju SMP N 2 Gedang Sari,
Jalan didepan SMP N 2 Gedang sari , 
lurus terus saja, hingga melewati jembatan dan tanjakan jahanam yang disebelahnya sungai berpereng
Air terjunnya kelihatan dari sebelum jalan naik

      Rute Menuju Luweng Sampang
Dari Jogja, melewati jalan raya Jogja-Solo
Belok kekanan setelah plang arah stasiun srowot
Ikuti jalan hingga bertemu pertigaan wedi.
Setelah pertigaan wedi (pasar) ambil keselatan atau ambil kanan kalo dari arah jogja,
 tetap lurus dipertigaan masjid (kiri jalan)
ikuti jalan terus hingga bertemu jembatan,
setelah jembatan ambil kiri,
lurus saja hingga melewati SD N Sampang
Luweng sampangnya kelihatan kok dari jalan.. 

Oya, semua air terjun ini terletak di desa Gedang Sari, Gunung Kidul, Yogyakarta, namun sebagian orang di curug pertama (Tegalrejo,curug taman indah)  gak tau Luweng Sampang, jadi alangkah lebih bijaknya jika kalian bertanya, tanyalah  kearah dusun SAMPANG terlebih dahulu karna belum ada penunjuk arah menuju 3 tempat wisata ini. Silahkan mencoba alternatif wisata baru di Jogja yang gretongan ini, tetap berharap yang baik-baik karna mbolang adalah HARAPAN ! :D

Thanks to : Triana dan motor kharismanya, pak sol, om rendra, om ikhsan, om haris, dan hendra si anak RF solo dan 7 orang yang menunjukkan jalan kami kecurug ples pulang kejogja. :P

3 komentar:

ceria mengatakan...

Manteb! Bikin pengen>,<

KHOIRUL HAMZAH mengatakan...

reneo neh mbak/mas tak wenehi ngerti lokasi sing luwih apik neh.....
(lokasi masih sekitar smpn 2 gedangsari}

indrialofallah mengatakan...

nendi mas/mb??? :D