Judul diatas adalah tulisan di kaos anak UKM Kesenian kampus saya, kalo g salah kaos pengurus periode 2010/2011.. teringat kalimat ini pas lagi di Kebon Binatang Gembira Loka, (baca postingan sebelumnya).
Lalu apa hubungannya??? jawabannya g ada, hehe
Bagi saya, jalan2 menguras kocek yang dibonbin kemaren, setimpal dengan apa yang saya dapat, pemahaman-pemahaman baru selain hewan dan nama latinnya.. :)
Mencoba iseng, dengan memotret bagian mata beberapa hewan, "please,look at me, look at my eyes, look at my heart. . " :D
*klik foto untuk tampilan foto slide*
*klik foto untuk tampilan foto slide*
Bagi saya mata adalah bagian terjujur, bagian yang paling mengena . . dalam fotografi, mata bayi adalah objek terindah yang tak bisa terelakkan dari bagian manapun *objek : bayi*
Dan melihat mata hewan-hewan ini ingin rasanya membawakan pintu kemana saja dan mengajak mereka ketempat dimana mereka bebas,mengexspresikan naluri mereka, mengekspresikan segala hal yang mereka punya...
Tapi toh, mereka tetap tinggal , menangis disela bentuk bulat bibir dan senyum anak-anak kecil yang baru mengetahui itu mereka..
mereka yang dengan ikhlas *semoga* merelakan kebebasan mereka untuk melihat banyak orang semakin mengerti KeMaha Besaran Tuhan.
Mereka yang dengan anggun menurut dan mematuhi untuk memahamkan bahwa kasih sayang itu tidak tersekat-sekat kepada yang ada disamping kita saja...
Mereka mengajarkan padaku bahwa kita bisa memilih jalan mana saja.. mengupayakannya atau tetap tinggal di zona nyaman..
Lihatlah mata mereka, begitu ingin bebas dan berlari.. ah mungkin ini hanya romantismeku saja, yang sok memahami mereka..:(
Tapi dimana enaknya kalo hidup di kandang lari kenceng paling cuma bentar,selebihnya ketabrak tembok atau pager kandang, atau malah ditarik pawang..
Mungkin analoginya sama kayak manusia kali ya, membatasi diri pada prasangka, mengkotak-kotakkan imajinasi, membelengukan diri pada rantai-rantai kenyamanan membunuh segala lecitan kreativitas dan menunggu disuapi,
awawaw... serem sekali efek kandang,
Betewe, ini ngomongin hewan apa manusia?? hehe, apapun bisa dijadikan bahan perenungan, itulah mengapa saya menyukai mbolang, dimanapun, bahkan pada tempat yang diangap remeh sekalipun.. karna pada setiap jangkahan kaki kita dibumi, tak ada yang luput dari detail-detail penciptaanNya, mbolang bikin kita makin tau makna bersyukur dan mengukur... mengukur sebesar apakah kesabaran dan kesyukuran kita, mengukur sudah berapa lama kita berjalan, dan melakukan pemberhentian, mengukur pencapainan-pencapaian apa yang telah kita rencanakan, dan mengukur seberapa besar tingkat sensivitas dan kepekaan sosial..
Jadi, kapan kita mbolang lagi?? :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar