Selasa, 12 Juni 2012

#SaktiJiwa atau #SakitJiwa

Motoran dari Jogja sampe Porwokerto?? 
itu Sakti atau Sakit?? 
Entahlah, biar Tuhan dan kita yang melakukan perjalanan saja yang menilai :D. 
Dengan total perjalanan 447 km akhirnya aku dapat kembali dalam kondisi baik-baik saja sampai rumah, yang tertinggal hanya tanda tanya besar diwajah babeku setelah mengecek angka yang tertera dispidometer motor . " ini bocah maen kemana??? " kata babeh lirih, aku tertawa setelahnya.

Bagiku, sungai serayu beserta jembatan kereta apinya ples Curug Cipendok adalah satu  mimpi yang ajaib, tak butuh waktu lama untuk mewujudkan dan terealisasi setelah melapalkan keinginan buat kesana. Ditemani 3 teman saya yang demen mbolang juga ditambah 1 teman baru, mb Widya Wid.

Setelah menempuh 3 jam perjalanan dari Jogja, akhirnya kita memilih RM Lestari di samping Stt Karang Anyar untuk sekadar mengganjal perut kami. Wihh, asli bingung mau makan pake yang mana, buanyak banget pilihannya, mana kliatan enak semua ;D. Dan sesuai anjuran mbah jenggot aku memilih semur bebek yang hadeehh enak banget, asli bikin kangen sampe sekarang, sayang kami gak berminat sama sekali melakukan hal "aneh" dengan mendokumentasikan aka mometret makanan kami :D 

Teman baru sekaliku sudah menunggu di mbuntu dan tak lama setelah bertegur sapa kami kembali melanjutkan perjalanan #sakitjiwa ini menuju serayu.. dann Yippiiii ilovindonesia, terimakasih Tuhan telah melahirkanku di Indonesia :D

beauty RF and Serajoe :)
Giranglah kami berlima, tanpa pikir banyak kami menempatkan diri di spot-spot yang kami anggap layak dan kereta pertama dengan spoting masuk kesawah.

Artveolus photography
KA Barang jadi pembuka :)
artveolus
ungkang-ungkang nunggu kereta di saung Serajoe :) *thankyou ndudtyy atas candid an nya :D*

kereta apa hayo??? :D
artveolus
yippiee.. sekalian berteduh di bawah poon :D
Disusul kreta-kreta lain, yang deru dan semboyan S35nya saat memasuki jembatan itu benar-benar bikin kangen, dan setelah adegan kecebur disawah, nyuci sepatu di aliran sungai Serayu, tibalah saatnya untuk melakukan kebutuhan dan kewajiban kami, Resto Mercusii  jadi pilihan untuk tempat Sholat dan makan :)) Yay!

Tempat yang sangat nyaman, begitu teduh meneduhkan :D dengan menu gurame bakar, tahu goreng, tumis kangkung, tumis jamur, lengkap dengan es yang seger2 kami habiskan tanpa ampun, enaakkk dah, apalagi mb Wid dengan baiknya menangung semua menu diatas..Thankyoupullmb :*
Jadi di Resto Mercusii ini kita bisa nongkrong tanpa takut diusir, bisa ngadem karna belakang resto itu full pohon pinus, bonus pemandangan kereta lewat dijembatan Serajoe dan paling asik adalah saungnya yang bernuansa ndeso sekali. :D

Mercusi Resto, dengan BG Jembatan dan KA Taksaka (muka GJ semua :p)
Ok, saatnya melanjutkan perjalanan ke Curug Cipendog, Yay!
Dengan bantuan ingatan mb Wid ditambah jadi penanya tentunya (kita nanya sekitar 6 kali --" ). Dari Resto Mercusii ambil kiri, mengikuti jalan, hingga bertemu tugu notog, kita ambil kiri (lurus) jangan lupa tenggok kiri karna ada stasiun notog yang begitu manis dengan paduan siluet karna matahari yang beranjak turun. Setelah stasiun Notog ada pertigaan, ambil kiri lagi untuk menikmati hamparan sawah dan perbukitan khas PWT :D ambil kiri lagi jika menemui pertigaan, ikuti terus jalan aspal,, jangan lupa untuk menikmati kembali lanscape yang kami lewatkan untuk difoto karna minimnya waktu :D.

Well, kira-kira setengah jam  perjalanan dari Mercusii tibalah dijalan raya AKAP Losari (belok kiri dari perjalanan tadi). Beloklah kekanan di rambu-rambu hijau bertuliskan Curug Cipendok tentunya. Setelah belok kanan itu, ada semacam halte angkutan umum khusus menuju curug Cipendok (mobil carry warna biru), jadi gak usah khawatir kalo pembaca ingin kesana tapi via angkutan, tetep bisa kok. Gak harus dan gak usah pake cara #sakitjiwa kayak kita. Dan bersiap dengan jalan nanjak bin jahanam bin mempesona pemandangannya sejauh 8 Km.

Sejurus kemudian, kabut perlahan turun tipis-tipis, padahal jam diHape baru menunjukkan pukul 4. Ah tempat ini bener2 mengingatkanku pada Ketep Pass nya Magelang. Mirip sekali. Setelah membayar retribusi 32.000 (padahal di karcis per @nya 6.000, harusnya kami bayar 30.000 saja, lalu dikemanakan uang 2.000 nya?? Tuhan dan ibu penjaga retribusi saja yang tau ) dan membayar kembali uang parkir per @ nya 3.000. Buseengggg...mbolang larang ini :P.

Setelah merapikan motor kami tibalah saatnya untuk traking 500 meter naik dan turun, terburu-buru dan akhirnya kami melapalkan dengan sederhana sebuah kata " Subhanallah" . asli keren, sayang kami terlampau sore datang kemari, kabut tebal sudah meliputi air terjun bagian atas, tapi tetap saja Curug Cipendok yang terletak di desa Karang Tengah, kecamatan Cilongok Banyumas ini terlihat keren dan gagah dengan deras deru airnya yang jatuh!

artveolus
curug cipendok dari atas
Tak perlu buang waktu lama-lama, karna selain objek yang semakin gak jelas, jam kamipun sudah menunjukan jam setengah 5 lebih, saatnya pulang. Tapi ternyata perut dan hasrat kuliner kami belum enggan pulang, akhirnya kita mampir ke Soto Sokaraja" Soto Lama pak Suradi". Agak aneh rasanya, mungkin karna baru pertama kalinya makan tapi acungan jempol deh buat sekekelnya.. enakkkkk banget dimulut, dan makan penutup kali ini mbah jenggot lagi yang bayar.. *makasih mbah jenggot,*

Selesai.
Kami berpamitan, tapi ada banyak hal yang tidak pernah selesai, 
sebuah pemahaman baru yang harus digali dari perjalanan #sakitjiwa ini, 
sebuah pertemanan yang baru kami mulai dan entah kapan akan selesai, 
sebuah perjalanan yang membawa kami pada pemahaman bahwa dunia ini terlalu lebar dan terlalu indah untuk tidak dijelajahi,
sebuah penguat pemahaman hubungan sebab dan akibat yang tak bisa kita sadari kapan datangnya,
sebuah ukhuwah baru yang datang dengan anggun dan manis,
sebuah perenungan yang terlampau utuh, tentang kehidupan
tentang yang datang dan pergi....

Thanks to : Babeh dan Motornya, Mbah jenggot, om Cungkring dan Ndudtyy yang dengan rela #sakitjiwa bersama. Special thanks to Mb "Ndud" Widya untuk semua hal baru dan semuanya sangat menyenangkan. Untuk Tuhan yang memberikan kesempatan dan keselamatan sepanjang 447 km. Angka terjauhku.









4 komentar:

Aryen Riki mengatakan...

waaaaaaaaaaaa jahat kalian.. mampir ke soto suradi ga bilang-bilang.. kalo cuma ke sokaraja kan bisa saya temenin :(

indrialofallah mengatakan...

wkwkwkwk... ampun dek riki.. besok dah kalo kita kesana lagi, kita ajak kamu :D

adji Sath mengatakan...

ayo kita mbolang lagi :'D
kangennn ...

komen pertama, si (alm) aryen..
semoga kau ditempatkan di sisi tebaiknya rik :')

Unknown mengatakan...

ayo sakit jiwa lagi... :v