Selasa, 27 Desember 2011

Absurdisitas Mbolang ke Curug Ciklothok

Menggarami air laut, mungkin peribahasa tersebut cocok buat kami berenam yang rela hujan2 dan basah, tapi tetap mendatangi curug,,,untuk berbasah-basahan lagi..#ealah, la pie meneh la wes tekan nggone je#

Berbekal petunjuk dari blognya mas Wijna kami bertolak dari jogja menuju kawasan menoreh tapi masih jauh dari sana, ya... Purworejolah tujuan kita, tepatnya Desa kaligono, Kaligesing,
Kegalauan pertama dimulai kala pagi begitu malu2nya hingga menangis kecil membasahi bumi, berhenti sesaat hingga jam 10 lebih sedikit, kala kami sampai di  etape pertama petnjuknya mas Wijna (Tugu - Jl Godean) langit kembali menangis, tanpa sungkan kami melebarkan mantrol-mantrol kami, karna g lucu kan kalo kita belum sampe curug tapi udah basah ( dan kenyataan lucu itu jadi kenyataan!) 

Saya orang jogja, tapi ya baru sekali ini lewat jalan ini, etape kedua ( perempatan kenteng-gua kiskendo) wahhhh…asli wonderful Indonesia,ijonya sawah, meloncat dari bukit satu kebukit yang lain, dan rapinya susunan sawah,ah.. bener2 berasa jadi ninja hatori ( mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah kesamudra bersama teman bertualang ), tapi jalannya juga asli bikin motor saya berubah jadi banci kaleng (ewewrewerewer ) :D terlebih motornya om mimi, ada instrument tambahan karna plat belakangnya berskrup kendo… nice galau,

Kira2 jalan naik bertahan selama 30 menit, gigi satu jadi andalan,dan nuntun motor sebagai pilihan terakhir . Dan benar lagi menurut mas Wijna, di  etape ketiga ( gua kiskendo-kaligono ) banyak turunan, tapi jalan ini benar2 g terbayangkan, hujan dan  kabut yang ostomatis mengurangi jarak pandang. Apalagi bagi pengemudi bermata empat seperti om mimi dan om uy, jalannya jadi lama, mereka tertinggal dibelakang dan yessss…. Ewerewerewer ban depan yang gentian nyanyi, bocornya menimbulkan bunyi yang asik ! inilah galau kedua, bocor di etape ke tiga adalah ah… entah kesialan atau berkah, emm mungkin keduanya benar.. :D. Pilihan terakhir dilaksanakan, nuntun motor sebagi sebab akibat dari kebocoran. 800 meter nuntun, hujan, berkabut, jalan naik,,ohh sempurna sekali mbolang kali ini. Tapi bagusnya ada om uy yang dengan baiknya melakoni sesi itu, mengantikan posisiku,keren to om uy ku?hehehh

“Oh motor orensku kenapa kau selulu bocor saat kuajak mbolang kalo g depan ya belakang kalo g mati lampu pasti mati aki,” ujarku sambill menggaruk bagian belakang kepala yang sama sekali g gatel.

Melanjutkan keperjalanan, turunan curam yang menghadang  membuat kita harus rempol, tapi jangan banget2, ntar yang ada malah ngepot karna licinnya aspal yang telah bercampu air hujan, dan kalian tau jauhnyaaa minta pintu kemana saja, dan akhirnya.. sampilah di curug yang dimaksud, papannya gede banget tapi positioning papan penunjuknya itu bener2 g banget , sebelum jalan turun kecurug itu, tapi g bakal kliatan kalo dari atas,dan itu bikin kita ambil insiatif bukan, inisiatif buat Tanya, :D

Setelah memarkirkan 3 motor, kita bergegas menunaikan sholat dhuhur untuk setelahnya berjalan dalam hujan menyusuri jalan setapak yang telah disusun apik,
Pemberhentiaan pertama (Curug Pertama yang saya lupa namanya) : Disepanjang perjalanan kalo misalnya g hujan, pasti bakalan lebih lama, soalnya suguhan aliran air dari curug yang dipadu sama batuan itu fotogenic banget (bener kata mas Wijna lagi), ada jembatan bambu yang kita lewatkan untuk berpose disana, ya karna hujan juga .. :D. Setelah perjalanan kurang lebih 15 menit, akhirnya nyampe. Nggeyup, ambil kamera dan beraksi..:))Pasang mode SS untuk memperoleh efek kapas, tapi karna hanya bermodal kenekatan semata, hasilnya kurang memuaskan. Dicurug pertama ini jarak jatuhnya pendek, tapi tetep bagus buat dijadiin objek foto .. :D
karna g bawa tripod (g punya) , walhasil agak blur heheh
Pemberhentian ke dua (curug kedua yang saya juga lupa namanya) hehehe:
jalannya sekitar 5 menit, beda dengan jalan menuju curug pertama, jalan menuju curug kedua sudah mulai naik, tapi semua terbayar lunas dengan
2 kurcaci (kanan) GJ, dan foreground yang sebenernya menggangu.. :D
akhirnya g blurrr,sangat susah pake sekali bawa payung, nahan nafas, pegang kamera erat2 biar g goyang, sama memperhitungkan timing menekan shuter.. pas liat hasilnya, langsung lari nunjukin ke om mimi  sampe g sadar kalo lenshood yang di tas jatoh.. :((. setelah narsis, ada plang yang menunjukkan plang ke curug si langit," naek  g nih ?" tanyaku " naeklah, udah sampe sini juga, lagian itu cuma 180 meter keatas" jawab susis kepedean.. dan sapa nyana kalo ternyata sodara-sodara, tangganya itu berjarak 30-35 cm (bikin gempor) . Sesampainya diatas, muka pada pucet semua, biru2 dibibir, tapi karna alasan lebih sayang kamera,aku enggan memotret curug ketiga dan muka mereka, padahal di Pemberhentian ketiga ( Curug Silangit ) inilah muka unyun mereka keluar (sayang sekali). ehhehe

Oya, secara ini musim duren dan ini di purworejo, jadi disepanjang perjalanan brangkat dan pulang dipinggir jalan banyak banget yang jualan duren, baunyaa... enak nian, :D selain duren, di purworejo ini banyak patung kambing etawa yang ostomatis banyak yang pelihara juga, katanya susu kambing etawa itu enak lo sodara..:D

Pas pulang, galau yang ketiga muncul " kunci..kunci ku dimanaaaaaa???" ah tapi untunglah motorku sudah sangat amburadul itu mau dihiduppin pake kunci motornya om mimi, tapi karna pulangnya beda jalan alias lewat purworejo-wates-jogja , dijalan galau keempat akibat galau ketiga ikut nimbrung, indikator bensinnya menuju merah2 mendekati huruf  E , tambah galau lagi gara2 kepengen (maaf) kebelakang tapi g punya kunci buat matiin nya... Ya Allah, padahal jalan sebelum begelen itu ngronjal ... Dan dengan segala kenekatan berhenti di Rest Area sebelum gapura selamat datang di kota Wates, motor dibiarkan menyala yang artinya semakin mengurangi jatah bensin.. #ah,yoben mengambil uang untuk mengisi kotak kebersihan KM dengan tergesa.. lah,,ndilalah  mb masna yang kumintai tolong membenarkan letak dompet karna kutinggal terburu2 menemukan kunciku di tas dibawah dompet #eaaalllaaah ....ah.. ternyata menyelesaikan 1 kegalauan dapat menghilang kan 3 kegalauan sekaligus.. because GALAU is God Always Listening And Understanding .. :D bukan begitu? :D

Thanks to : 
mb masna, mb susi,om uy,om mimi,adegun,om wijna,plang dishub,motor oren dan Tuhan.

Mentafakuri alam serta mentadabbur i nya adalah kesukaan kami berenam,
Alam membuat kami semakin mengerti diri kami yang sebenarnya..
Belajar kesetiakawanan, belajar kesabaran, dan belajar bahwa proses yang benar akan membawa pada ujung yang indah..
Kami belajar lewat kearifan tanaman dan batuan
Belajar bagaimana cara saling mengisinya air kepada sungai
Belajar bagaimana menjadi seseorang yang berkontribusi bagaimanapun dan apapun posisi kami...
Ya.. dari mbolang kami belajar kalau hidup itu memang numpang lewat, sama kayak kita datang dan meninggalkan tempat mbolang....







2 komentar:

Anonim mengatakan...

/mmmm...ke curug lawe+curug benowo SMG...bagus wiss,,,btw blh tau arah ke curug ciklothok ga...ini sama ga dgan curug silangit?? (ottawidjaja_otta2yahoo.co.id)

indrialofallah mengatakan...

sippp.. segera dicuba om ottawidjaja
sama.. curug silangit itu bagian dari 3 cuug dikaligesing..:)
salam mbolang